
Bunker itu ditemukan pada bulan Agustus 2012 dan tim gabungan yang terdiri dari wakil-wakil dari Badan Perencanaan Tata Ruang Kota Surakarta, serta Balai Konservasi Prasejarah Legacy (BP3) dan Balai Arkeologi Yogyakarta mulai melakukan penggalian bunker.
Berdasarkan penggalian kedua, lebih dari bunker secara bertahap mulai muncul, termasuk tangga yang menuju ke pintu masuknya.
Sejauh ini dua kamar ukuran 15 x 7 meter yang ada di bunker telah ditemukan, dimana posisi kamar tersebut ada disebelah selatan dan utara sudut bungker
Menurut Juru bicara Conservation Association Budaya Jawa Tengah Gutomo , bunker-bunker ini bisa jadi, mulai dibangun dari abad ke-19, "Kami menduga bahwa bunker ini adalah tempat penampungan sementara bagi Belanda, untuk bersembunyi dari serangan selama era kolonial," kata Gutomo.
Dia menambahkan bahwa kantor Balai Kota juga digunakan menjadi kantor pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels (1808-1811).
"Kami memperkirakan bahwa bunker ini dibangun sekitar tahun 1890 ketika Jenderal Daendels pertama memerintah Surakarta . Dari studi sejarah , kita juga bisa mengaitkan temuan ini dengan konstruksi Fort Vastenburg yang juga terletak di dekat kompleks Balai Kota," katanya.
Menurut Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo , yang juga memantau proses penggalian , bunker – bunker ini bisa berubah fungsinya menjadi kantor pelayanan publik atau tujuan wisata.
"Kami dapat menentukan kedepannya gimana, setelah bungker- bunker ini selesai melalui proses penggalian, kemungkinannya sangat kecil sekali jika bungker-bungker ini menjadi area untuk public karena bungker ini terletak didalam kompleks Balai Kota," kata Hadi .
Berikan Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.
Obrolan Ringan
Tweets by @komunitasgamer