Menilisik Wisata Seks di Bali

info-gamepc.blogspot.com - Semua orang tahu bahwa Bali adalah pulau tropis yang indah yang ada di Indonesia merupakan tujuan wisata populer bagi penduduk setempat maupun turis asing. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa pulau ini juga merupakan surga bagi wanita yang mencari kepuasan seks.

Gigolo Bali, Bali beach boys, Whitey Hunters(Pemburu Bule) atau koboi Kuta adalah beberapa nama yang mengacu pada laki-laki Bali yang mencari nafkah dengan menawarkan hiburan kepada perempuan asing yang mengunjungi pulau Bali. Untuk menemukan mereka tidak sulit, Jika Anda seorang turis perempuan dan berjalan sendirian, banyak orang akan mendekati Anda ketika Anda berjalan-jalan di pantai atau jalan-jalan di sepanjang Kuta. bahkan, para koboi ini lebih banyak ditemukan di klub-klub malam dan bar.

Berotot dan berkulit mengkilap, yang ada pada ciri khas orang Bali menarik sebagian besar wanita dari Inggris, Australia dan negara lain, terutama wanita Jepang yang paling banyak mengunjungi Bali sehingga tercatat sebagai pengunjung dengan jumlah tertinggi. Pada tahun 2002, konsulat Jepang di Denpasar mengeluarkan travel warning atau larangan kepada para wisatawan Jepang yang akan mengunjungi Bali karena dikhawatirkan terjadinya pemerkosaan atau kasus-kasus pelecehan seksual terhadap wisatawan Jepang. Namun, hal itu tidak berdampak apapun dalam membatasi tingginya warga jepang untuk mengunjungi Bali.

Kehidupan gigolo tampaknya lebih dari sebuah kehidupan mimpi bagi kebanyakan pria Bali dengan fasilitas seperti menghabiskan malam di hotel mewah, menikmati makanan gratis, hadiah-hadiah mahal dan mendapatkan undangan untuk liburan ke luar negeri. Beberapa bahkan para Koboi Bali meningkatkan hubungan yang lebih serius dengan pengunjung setelah itu.

Cowboys in Paradise.

Dirilis di Korea Selatan pada festival film , Cowboys in Paradise adalah film dokumenter yang dibuat oleh penulis yang berbasis di Singapura dengan sutradara Amit Vermani. yang mewaancarai para Bali beach boys bagaimana mereka menggoda dan merayu wisatawan perempuan, Amit datang dengan ide pembuatan film dokumenter ini setelah anak laki-laki Bali berusia 12 tahun mengaku padanya bahwa dia ingin tumbuh dengan cepat agar bisa memberikan layanan seksual untuk wanita Jepang.

Film dokumenter ini memiliki dampak yang besar.

Sebagian besar koboi yang sebelumnya tidak merasa tersinggung dengan dicap sebagai gigolo, Mereka mengatakan melakukan pekerjaan itu hanya untuk mendapatkan penghasilan sekaligus membantu wanita yang kesulitan. Namun, setelah film itu dirilis, para beach boys merasa jengkel dan menolak dicap label sebagai gigolo.

Pada tahun 2010, polisi bahkan mulai melakukan tindakan keras terhadap anak-anak pantai dalam menanggapi film dokumenter itu dan menangkap sekitar 28 dari mereka yang dicurigai menjual seks kepada wisatawan. Mantan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyatakan bahwa mereka telah merusak citra Bali.

Keberadaan industri pariwisata seks di Bali adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan yang menjadikan Bali sebagai tujuan utama para wisatawan asing. Namun, kita menyayangkan jika Bali yang notabene menjadi ikon Bangsa Indonesia harus rusak citranya dikarenakan adanya koboi-koboi pantai yang bebas berkeliaran yang menyebabkan rusaknya moral penduduk pulau Bali.