Indonesia Mengutuk Serangan Militer Israel

Palestina - Pemerintah dan masyarakat Indonesia mengutuk serangan militer Israel yang menyebabkan terbunuhnya orang-orang Palestina yang tak berdosa termasuk anak-anak dalam serangan militer di Gaza selama beberapa hari terakhir.

"Indonesia mengutuk serangan militer Israels di Gaza. Ini adalah tindakan yang telah menyebabkan banyak korban tak berdosa di Palestina, dan telah menciptakan hambatan baru dalam upaya untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelanjutan perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina, "kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, pada tanggal 10 Juli 2014.

Setidaknya 88 warga Palestina, kebanyakan warga sipil termasuk 14 anak, telah tewas dalam serangan Israels di Gaza, para pejabat Palestina mengatakan pada 10 Juli. Anak-anak sering menjadi korban kekejaman Israel seperti dilansir Reuters, Juni 2013 bahwa hak asasi manusia PBB menuduh pasukan Israel memperlakukan anak-anak Palestina, termasuk menyiksa orang-orang dalam tahanan dan menggunakan orang lain sebagai perisai manusia.

Sebagian besar anak-anak Palestina yang ditangkap, dituduh memiliki batu yang dilemparkan, suatu pelanggaran yang dapat membawa hukuman hingga 20 tahun penjara, panitia mengatakan seperti dilansir Reuters.

"UNS Dewan Keamanan dan masyarakat internasional harus menekan Israel untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil di Gaza Palestina. lingkaran kekerasan ini harus berakhir," kata Menteri Marty Natalegawa menekankan.

Menteri mengatakan bahwa aksi militer Israel baru-baru ini telah memperburuk penderitaan rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Marty menjelaskan aksi militer sebagai "hukuman kolektif" yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

"Perlu dipahami bahwa masalah inti di sini adalah Israel menduduki wilayah Palestina. Ini harus berakhir. Kita harus mendorong melalui proses negosiasi perdamaian antara Israel dan Palestina agar mereka setuju pada solusi dua-negara," kata menteri.

Indonesia akan bekerja sama dengan otoritas Palestina dan pemimpin dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB) untuk lebih menarik perhatian internasional terhadap situasi di Gaza, menurut dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah mendesak semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran Gaza baru-baru ini untuk menghindari korban sipil lebih lanjut.

"Serangan-serangan membabi buta terhadap daerah sipil harus dihentikan," Berikut pernyataan Ban Ki-moon dan sekretaris jenderal PBB sangat prihatin tentang eskalasi kekerasan yang berbahaya, yang telah menghasilkan beberapa kematian rakyat Palestina dan luka-luka akibat operasi Israel terhadap Gaza."

Organisasi Muslim Nahdlatul Ulama (NU) Indonesia terbesar juga mengutuk Israel atas agresi militernya di Gaza, Palestina, demekian dikatakan Marsudi Syuhud Sekretaris NU.

"Kami mengutuk serangan itu. Masalah antara Israel dan Palestina bisa diselesaikan dengan dialog, bukan perang," Marsudi menegaskan.

Marsudi juga mengecam keras serangan Israels, yang dilakukan selama bulan puasa ketika semua umat Islam di seluruh dunia, termasuk Palestina, sedang berpuasa. Penghukuman juga disuarakan oleh Ketua Indonesia-Palestina Friendship Initiative (PPIP), Din Syamsuddin. "Organisasi solidaritas telah mengecam keras serangan brutal Israel di Palestina," kata Din di Jakarta pada 10 Juli.

Dia juga mendesak PBB dan organisasi internasional lainnya untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan serangan terhadap warga sipil Palestina. "Kami menyadari berbagai Resolusi PBB telah diabaikan oleh Israel. Kami akan terus mendesak organisasi internasional untuk mendukung Palestina," tambah Din.

Ketua Muhammadiyah tersebut juga menghimbau kepada Organisasi Konferensi Islam untuk mengambil langkah-langkah dalam memberikan bantuan yang diperlukan untuk Palestina. Organisasi PPIP akan melakukan program amal untuk memberikan dukungan kepada Palestina, kata Din. "Banyak pendukung telah mendorong kami untuk melakukan malam amal untuk membantu Palestina," tambahnya.

PPIP adalah organisasi profesi yang telah berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Di Sukabumi, Jawa Barat, puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa untuk mengutuk serangan Israel. "Serangan-serangan yang dilakukan oleh tentara Zionis telah meninggalkan puluhan orang tewas. Bahkan banyak anak-anak berusia kurang dari lima tahun telah menjadi korban serangan," kepala Aktivis Sukabumi Student mengatakan Forum (FAMS) Yayan Hendayana.

"Pemboman Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan kematian puluhan orang, adalah kejahatan perang. Namun, PBB tampaknya telah menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat Indonesia untuk membantu mengintensifkan proses perdamaian di Palestina dan pengakuan bangsa untuk keanggotaan penuh di PBB. Dia juga menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk berdoa bagi keselamatan warga Palestina yang sekarang di bawah serangan.

"Mari kita berperang melawan invasi Israel dari Jalur Gaza, yang telah menodai nilai-nilai kemanusiaan dan bisa dikategorikan sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia," katanya.

Sebuah organisasi kemanusiaan Indonesia yang disebut "Aksi Cepat Tanggap (ACT) berencana untuk mengirim tim kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina yang saat ini sedang mengalami serangan Israel." ACT akan segera mengirim empat relawan yang dipimpin oleh Andhika Purbo Swasono dari ACT ke Palestina. Tim akan menyerahkan bantuan yang dihimpun dari masyarakat selama beberapa hari terakhir. Insya Allah, bantuan akan diberikan dalam bentuk paket makanan, bantuan medis, dan energi, "kata Presiden ACT Ahyudin pada 10 Juli.

Dia menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk membantu Palestina. Membebaskan Palestina dari pendudukan Israel adalah tugas dari orang-orang di seluruh dunia yang peduli tragedi kemanusiaan, yang kini telah menimpa Palestina. "Oleh karena itu, dunia harus segera menanggapi panggilan untuk membebaskan Palestina dari agresi Israel," katanya.

Menurut sebuah laporan dari aktivis Indonesia untuk Palestina, Abdillah Onim, hingga 9 Juli, Israel telah menembakkan tidak kurang dari 447 roket lebih kekota Gaza, meluncurkan 374 serangan udara, dan menjatuhkan bom sebanyak 34. Sebanyak 17 rumah rata dengan tanah, 95 rumah rusak berat, dan dua masjid rusak. Serangan juga telah mengakibatkann rumah sakit dan ambulans rusak.