Info
| -
Daftar | Masuk | Anggota

-

Petugas Bandara Soekarno Hatta Peras TKI

info game pc - info-gamepc
Jakarta -Kelompok Advokasi Migrant Care mengatakan bahwa setiap hari ada 400 sampai 500 buruh migran Indonesia yang menjadi korban pemerasan yang dilakukan oleh petugas keamanan dan imigrasi Bandara Sooekarno-Hatta, ketika mereka kembali ke Indonesia.

Ketua Advokasi Migrant Care Anis Hidayah datang ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyerahkan beberapa temuan. Anis juga datang dengan enam mantan buruh migran yang mengaku telah menjadi korban dari pemerasan petugas.

Menurut Anis, Advokasi Migrant Care telah mencatat ada lebih 1.000 kasus pemerasan selama sepuluh tahun terakhir, yang mana melibatkan polisi dan pejabat militer serta dari instansi pemerintah lainnya. "Setiap hari, 400 sampai 500 TKI [buruh migran Indonesia] menjadi korban pemerasan," katanya. Angka tersebut, katanya, mewakili 45% pekerja migran Indonesia yang pulang ketanah air setiap hari.

Para pelaku diduga berasal dari kalangan Militer, Kepolisian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia dan Badan Perlindungan (BNP2TKI).

Kasus itu mencuat setelah KPK dan Polri melakukan sidak pada tanggal 25 Juli di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta untuk merespon laporan praktek pemerasan terhadap pekerja Indonesia yang kembali pulang.

Siti Badriah, salah satu dari enam pekerja migran yang bersaksi di depan KPK, mengaku diperas sewaktu pulang ke tanah air, adapun Ia sendiri bekerja di Brunei pada tahun 2004.

Dia mengatakan seorang petugas mendekatinya setelah tiba di Terminal Soekarno-Hatta pintu 2 dan mengatakan kepadanya bahwa karena status buruh migrannya, mandat imigrasinya harus diproses di Terminal pintu 3, Dia diberitahu untuk naik bus yang membawanya ke terminal yang ditunjuk. Selang beberapa menit ia melangkah masuk ke bus, pemerasan dimulai.

Petugas tersebut berkata agar dia mengganti ganti rugi untuk biaya akomodasi sopir bus, kuli dan pejabat imigrasi sebelum ia diizinkan meninggalkan bandara.

"Mengapa begitu sedikit? Anda kan bekerja di luar negeri, "kata Badriah mengutip seorang pejabat nakal yang meminta dia untuk membayar lebih, ditambahkan bahwa ia akhirnya menghabiskan uang sekitar Rp 300.000 untuk bisa keluar dari Bandara.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto berkata bahwa lembaganya sudah melakukan penelitian sendiri tentang praktek pemerasan yang dilakukan petugas Bandara dan Ia meminta Migrant Care untuk selalu bersama-sama mengawasi dan memberikan laporannya.

Ganti game lamamu dengan game-game terbaru, hanya di "Revolusi Gamer". Tersedia game-game murah dan berkualitas. Kunjungi info-gamepc.blogspot.com

(Safei/Gamer)


Didukung oleh

Foto Terkait:


Berikan Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.



 
Blog punya © 2014 info-gamepc
Desain Modification by Ahmad Safei