
1. Mata uang Dolar lebih murah di jaman Suharto. Sebelum krisis moneter, nilai tukar dolar hanya Rp 2000. Akan tetapi pada saat krisis moneter, dolar mencapai Rp 16.000 di jaman Suharto.
2. Harga barang dan kebutuhan pokok lebih murah di jaman Suharto. Menurut Kepala Departemen Pertanian, harga beras di perkotaan pada tahun 1998 memang hanya Rp 958/kg, tetapi pada jaman itu nilai UMR rata-rata hanya Rp 153.000. Sekarang harga beras memang naik sekitar 10 kali lipat menjadi Rp 9000, akan tetapi UMR rata-rata disemua daerah juga naik sekitar 10 kali lipat: Rp 1.143.000, untuk wilayah Pekalongan.
3. Cari pekerjaan lebih gampang di jaman Suharto. Angka pengangguran 1998 saat Suharto ada di 5,46%. Angka pengangguran 2013, lima belas tahun kemudian ada di 5,92%.
4. Sebenarnya kita yang notabene orang kecil, tidak begitu merasakan enaknya jaman Suharto, sama-sama saja, harga murah ya sebanding dengan penghasilan UMR pada waktu itu. Sekarang harga-harga kebutuhan pokok yang katanya mahal, juga disertai dengan naiknya pendapatan kita yang kebanyakan bekerja di Pabrik, yang gajinya juga sudah menyesuaikan dengan UMR.
5. Jaman Suharto yang terasa adalah sisi kriminalitasnya yang sangat berdampak pada orang-orang kecil, seakan-akan jaman Suharto hukum tidak berlaku untuk yang punya kelompok kriminal. Jaman Suharto, orang-orang yang mungkin Preman dengan gampangnya main pukul, jambret, bunuh tanpa diberikan hukuman, Aparat memiliki kekuatan power yang besar untuk menekan, mengintimidasi kepada rakyat kecil. Kasuh terheboh adalah sewaktu terjadinya pembunuhan dukun santet yang berujung pada pembunuhan para Kyai di Banyuwangi. Kasus tersebut benar-benar merambat ke wilayah-wilayah pedesaan walaupun lokasi desa tersebut sangat jauh dari perkotaan. Seakan-akan rakyat tidak diberi ketentraman hidup, rakyat harus berjuang sendiri untuk melawan teror tersebut, dibeberapa desa bahkan mewajibkan warganya untuk selalu rutin mengadakan pos kampling dengan bersenjatakan parang, pisau sebagai antisipasi adanya kasus tersebut.
Dari hasil data-data tersebut, nampaknya situasi ekonomi jaman sekarang tidak berbeda jauh dengan jaman Suharto. Bahkan jaman sekarang, kondisinya lebih baik, angka kriminalitas turun tajam, tindakan yang melanggar hukum walaupun kecil langsung dikenai hukuman.
Mungkin orang-orang yang mengeluh, ekonomi jaman Suharto lebih enak itu, mungkin orang yang cuma ingin mengeluh saja? atau memang orang-orang tersebut sudah putus asa dengan kondisi ekonominya yang morat-marit serta terlilit utang banyak.
Berikan Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.
Obrolan Ringan