Info
| -
Daftar | Masuk | Anggota

-

Florence Diskorsing 1 Semester Oleh Pihak UGM

info game pc - info-gamepc
Kampus Terpadu UGM Yogyakarta
Yogyakarta - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan skorsing selama satu semester bagi mahasiswa pascasarjananya, Florence Sihombing, 26, akibat komentar onlinenya yang dianggap menghina masyarakat Yogyakarta.

"Sanksi ini adalah sanksi ringan untuk Florence, yang sudah melakukan pelanggaran etika yang bisa dikategorikan sebagai kasus moderat," kata dekan Paripurna UGM Sugarda, kepada The Jakarta Post.

Dekan paripurna yang juga ketua komite etika mengatakan bahwa sanksi akademik diambil, karena Florence telah diasingkan masyarakat Yogyakarta. Selain itu, ia telah kooperatif dan serius tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Sanksi akademik harus diberikan karena proses hukum membutuhkan waktu dan kita tidak tahu hasilnya gimana," katanya, ditambahkan juga bahwa sanksi itu berlaku untuk semester ini.

Orang-orang terus melaporkan kasus ini ke polisi dan mereka tidak ingin menarik pengaduan mereka. Dekan Paripurna juga mengatakan bahwa Florence bisa menggunakan waktunya selama periode skorsing ini untuk mempersiapkan tesisnya, meskipun ia tidak akan diizinkan untuk berkonsultasi dengan dosen nya. Dekan Paripurna menambahkan bahwa Florence masih diminta untuk membayar uang kuliah sebesar Rp 8,5 juta karena ia sudah terdaftar untuk semester ini.

Dia mengatakan bahwa pihak UGM telah memberitahu kedua orang tua Florence serta sanksi yang diterima anaknya. "Mereka menerima sanksi tersebut," tambahnya.

Paripurna berharap bahwa sanksi akademis akan dipertimbangkan oleh polisi ketika memutuskan akan menggelar kasus ini.

Direktur unit kejahatan dan detektif khusus kepolisian Yogyakarta, Kombes. Kokot Indarto mengatakan bahwa proses hukum akan terus berjalan terlepas dari sanksi akademik dari UGM.

"Sanksi akademik adalah masalah internal UGM. Kami hanya akan mempertimbangkan ini ketika berkonsultasi dengan jaksa, "katanya.

Skorsing dikeluarkan setelah komite etika UGM mengadakan pertemuan pada hari Senin untuk membahas masalah Florence setelah Ia menghina Yogyakarta pada akun Path-nya yang memicu kemarahan di kalangan beberapa warga Yogya serta memicu perdebatan sengit di seluruh negeri.

Florence mengungkapkan kemarahannya secara online setelah berbicara dengan petugas SPBU karena berusaha memotong antrean di SPBU Lempuyangan, lalu Ia menumpahkan kekesalannya di media path. Dia menulis: "Jogja yang miskin, bodoh, tidak beradab. Teman-teman dari Jakarta dan Bandung, tidak usah tinggal di Jogja. "

Polisi menganggap komentar ini telah melanggar pasal 27 dan 28 UU No.11 / 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik serta pasal 310 dan 311 KUHP.

Pakar pendidikan dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) profesor Wuryadi mengatakan bahwa ganti rugi hukum bukan solusi untuk masalah ini. Sanksi akademik, tambahnya, sama sekali tidak berarti banyak jika yang bersangkutan tidak dikombinasikan dengan pendidikan budaya.

Ia mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang menimpa Florence yang mungkin umum bagi sebagian besar anak muda di Indonesia, bahkan jika mereka juga tidak selalu mengekspresikan diri di media sosial.

"Hal ini mereka seperti hidup tanpa dasar budaya, dan tergantung hanya pada fisik," kata Wuryadi, yang juga anggota Dewan Pendidikan Provinsi DIY.

Dia menambahkan bahwa ia memaklumi Florence yang menyesali komentarnya, tapi dia masih harus belajar lebih banyak lagi tentang budaya Yogyakarta.

Ganti game lamamu dengan game-game terbaru, hanya di "Revolusi Gamer". Tersedia game-game murah dan berkualitas. Kunjungi info-gamepc.blogspot.com

(Safei/Gamer)


Didukung oleh

Foto Terkait:


Berikan Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.



 
Blog punya © 2014 info-gamepc
Desain Modification by Ahmad Safei