Risma menyatakan bahwa dia telah menyampaikan pada ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, di Jakarta.
"Saya telah bertemu Bu mega bahwa saya tidak ingin menjadi menteri. Aku masih mencintai Surabaya, "katanya di kantornya, seperti dikutip oleh kompas.com.
Risma bilang tidak terlalu ingat kapan tepatnya tanggal pertemuan tersebut, tetapi Ia menambahkan sewaktu namanya banyak disebut-sebut sebagai calon menteri potensial mengenai pemilihan anggota kabinet.
"Ketika saya mengatakan Bu mega tentang hal itu, Mega berkata," Saya pikir Mbak Risma mau menjadi menteri. ", Dan aku menjawab " Tidak, Bu, sementara belum ', "kata Risma. Risma adalah walikota wanita pertama Surabaya, Dia berada di antara sejumlah nama yang muncul dalam jajak pendapat opini publik yang diadakan oleh relawan Jokowi di kabinetrakyat.org.
Jajak pendapat yang ada di website menempatkan Risma di posisi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan survei 2.035 orang.
Sebelumnya, Bambang DH, politikus senior PDI-P di Jawa Timur, mengatakan bahwa hal itu akan sulit bagi PDI-P Jawa Timur untuk mendukung Risma dalam pemilihan walikota Surabaya berikutnya pada tahun 2015.
Bambang mengatakan Risma dianggap telah gagal untuk mempertahankan komunikasi yang baik dengan fraksi partai di dewan kota, faksi lokal partai dan wakil walikota.
Bambang sebelumnya menjabat sebagai wakil walikota Risma ini, mengajukan pengunduran dirinya pada tahun 2011 di tengah konflik berkepanjangan antara dewan kota dan walikota. Pernyataan Bambang telah ditolak oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Ia mengatakan oposisi terhadap Risma hanyalah sudut pandang pribadi, bukan sudut pandang partai. "Komentar Bambang hanyalah pendapat pribadi. Partai ini memiliki pendapat yang berbeda, "ujarnya seperti dikutip oleh kompas.com.
Mengomentari pernyataan Bambang, Risma mengatakan bahwa dia yakin masih disukai oleh Megawati, Saat ditanya apakah Risma masih ingin mencalonkan sebagai walikota untuk tahun 2015? Risma menolak mengatakan apakah dia masih berharap untuk mencalonkan diri dalam pemilihan walikota berikutnya atau tidak.
Hariyadi, dosen fakultas politik dan ilmu sosial Universitas Airlangga Surabaya, mengatakan tidak mungkin bagi PDI-P tidak mendukung Risma dalam pemilu mendatang. Hariyadi mengatakan Risma dianggap sebagai gadis emas Megawati. Selain itu, ia juga menjadi ikon sukses kepemimpinan kota bagi partai. "Saat ini, tidak ada calon tunggal walikotab Surabaya yang dapat melebihi prestasi Risma ini," katanya kepada The Jakarta Post melalui telepon Senin malam.
Dia mengatakan beberapa anggota PDI-P di Jawa Timur mungkin percaya bahwa Risma tidak akomodatif terhadap mereka, tapi masalah itu diselesaikan setelah Megawati memintanya untuk meningkatkan komunikasi dengan cabang lokal.
Hariyadi mengatakan ia yakin Risma akan mematuhi permintaan Megawati jika yang terakhir memintanya untuk mencalonkan diri sebagai walikota untuk masa jabatan kedua karena dia memiliki keterikatan kepada pemimpin PDI-P.
Risma adalah satu-satunya finalis Indonesia yang telah dinominasikan untuk Walikota Prize 2014 Dunia. Mayor Prize Dunia, menurut situs Kota Walikota diberikan kepada walikota yang telah membuat kontribusi luar biasa kepada masyarakatnya dan telah mengembangkan visi untuk kehidupan perkotaan dengan kota-kota di seluruh dunia. Risma baru-baru ini memicu perdebatan publik ketika dia menutup Dolly malam waktu pusat hiburan, area sering diklaim sebagai distrik lampu merah terbesar di Asia
Berikan Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.
Obrolan Ringan
Tweets by @komunitasgamer