Info
| -
Daftar | Masuk | Anggota

-

Informasi Terbaru dari Korban Penyiraman Air Keras

info game pc - info-gamepc
Dokter sedang memeriksa kondisi wajah Desi Saraswati, di ruang perawatan No 14 RSU Budi Rahayu, Kota Pekalongan, Jumat (19/9) pagi.
Poto oleh www.radarpekalonganonline.com
Pekalongan- Dokter yang menanganinya sudah memperbolehkan Desi untuk pulang. Dikatakan bahwa Desi sudah melewati masa kritis. “Dia (Desi, red) sudah semakin baik kondisinya. Masa kritisnya sudah lewat, sudah boleh pulang,” ungkap dr Zainal Arifin SpB ketika ditemui di RSU Budi Rahayu, Jumat (19/9) pagi.

Awalnya dr Zainal Arifin SpB, sempat was-was melihat kondisi bola mata Desi yang saat ini tidak simetris. Namun setelah dikonsultasikan ke dokter spesialis mata, ternyata kedua bola matanya tidak mengalami kerusakan dan dapat melihat jelas. Hanya saja mata kanan Desi untuk saat ini belum bisa berkedip sempurna.

Dokter menduga hal itu karena luka yang mengering sehingga membuat wajah Desi masih kaku. Jika nanti kedua bola matanya tetap tidak simetris dan tidak dapat berkedip sempurna maka dokter menyarankan agar Desi melakukan operasi plastik. “Saya kira tidak perlu operasi plastik. Cuma nanti kalau matanya yang sebelah kanan itu tidak simetris. Saat ini kan nggak simetris, mungkin karena ada keraknya. Nanti kalau tidak simetris mungkin perlu diperbaiki dengan operasi plastik,” katanya.

Kondisi kedua mata Desi saat ini terus dipantau tim medis. Jika kedua matanya tidak dapat berkedip sempurna dikhawatirkan akan membuat mata mudah terinfeksi. “Karena kalau matanya nggak bisa nutup jadi kering. Kalau kering gampang infeksi. Kalau matanya bisa menutup sih bagus. Kalau nggak bisa ditutup ya harus ditutup pakai kasa basah supaya jangan kering,” katanya.

Dokter menilai, untuk penyembuhan jaringan lunak yang saat ini dialami Desi, rata-rata membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Luka yang dialami Desi nantinya akan membekas berupa belang warna putih. Tapi menurut dokter, dengan perkembangan obat-obatan dan kosmetik dapat memperbaiki warna kulit agar lebih segar.

“Cuma kan kendalanya pasien ini masuk dengan BPJS yang ada batasan paket. Kalau kondisinya sudah membaik kami pulangkan dulu nanti perawatan rawat jalan,” katanya.

Akibat penyiraman air keras itu, hampir 80 persen wajah Desi mengalami luka bakar serius. Dokter menyarankan Desi agar saat ini menjaga bagian wajahnya dan jangan sampai terkena debu karena dikhawatirkan membuat mudah terinfeksi. “Makanan bebas, tidak ada pantangan. Kalau bisa di rumah pakai kacamata supaya jangan kena debu karena sebelah kanan masih kaku. Makan telor, ikan, sayur nggak apa-apa malah cepat sembuhnya karena gizinya tinggi,” imbuh dr Zainal.

Sementara itu, Desi Saraswati saat ditemui Radar Pekalongan di ruang perawatan, kamar nomor 14 RSU Budi Rahayu, Kota Pekalongan, Jumat (19/9) pagi, sudah nampak lebih segar dibanding hari sebelumnya.

Luka bakar di wajahnya yang terjadi sejak sepekan lalu sudah mulai mengering, dan bengkak di wajahnya agak mengempes. Kondisi itu lebih baik dibanding hari sebelumnya.

“Udah bisa tidur. Cuma masih terasa kaku sama gatal. Tapi kalau untuk mangap (membuka mulut, red) masih sakit, karena ini kan masih agak bengkak,” kata Desi, didampingi sang ibu, Rokhana, yang setia menemaninya.

Desi menuturkan dirinya sudah ingin segera pulang. Selain itu, dia juga kembali mengharapkan agar pelaku penyiraman air keras ke wajahnya bisa segera ditangkap, dan dihukum seberat-beratnya.

Sumber:

www.radarpekalonganonline.com

Ganti game lamamu dengan game-game terbaru, hanya di "Revolusi Gamer". Tersedia game-game murah dan berkualitas. Kunjungi info-gamepc.blogspot.com

(Safei/Gamer)


Didukung oleh

Foto Terkait:


Berikan Komentar

Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.



 
Blog punya © 2014 info-gamepc
Desain Modification by Ahmad Safei