
Dalam sejarah Republik Indonesia, hanya ada dua presiden yang membuat PBB bereaksi keras. Pertama, Presiden Soekarno. Presiden pertama ini bahkan melawan dan berani keluar dari PBB karena PBB ditudingnya memihak Malaysia.
Ke dua, Presiden Jokowi. Presiden Jokowi saat ini ditekan oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon untuk mencabut eksekusi mati dua gembong narkotika Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
PM Australia Tony Abbot bahkan mengancam keras Indonesia. Menutup jalur penerbangan turis ke Bali. Menarik Dubesnya kembali ke Canberra.
Beberapa negara lainnya juga menekan Presiden Jokowi. Nah bicara tentang Presiden Jokowi, salah jika sebagian kalangan menganggap bisa mendikte dengan cara ancam mengancam. Presiden Brazil Dilma Rouseff dan PM Belanda Mark Rutte sudah merasakan kerasnya hati Presiden Jokowi. Dua warganya akhirnya dieksekusi mati, meski Dilma dan Rutte menelepon khusus Presiden Jokowi.
Kini PM Australia Tony Abbot meminta Sekjen PBB Ban Ki Moon menyuarakan permintaan Australia. Sah-sah saja upaya pemimpin Australia itu. Kita acungin jempol keberpihakan Tony Abbot dalam membela setiap warganya.
Saking paniknya Abbot bahkan mengungkit bantuan kemanusiaan tsunami Aceh sebagai salah satu pertimbangan Presiden Jokowi. Komentar Abbot ini memantik respon negatif rakyat Indonesia. Aksi penggalangan koin sebagai respon untuk mengkritik Abbot muncul di banyak tempat. Kita terkejut dan marah atas upaya Abbot menekan dan mendikte hukum Indonesia.
Kita sepakat, soal hukum tidak seorang pun bisa mendikte hukum Indonesia. Australia harus mengerti bahwa Presiden Jokowi juga tunduk kepada konstitusi negara, hukum Indonesia. Presiden Jokowi bersumpah akan melindungi segenap seluruh tumpah darah Indonesia sesuai Pembukaan UUD 1945 yang disusun oleh founding fathers republik.
Masih segar bagaimana santainya Presiden Jokowi menjawab pertanyaan moderator saat ditanya pendapatnya soal kedaulatan. "Kalo sudah soal kedaulatan, ya jangan takut, kita buat rame sekalian," tegas Jokowi dingin saat debat ke 3 Pilpres Juni tahun lalu.
Inilah sesungguhnya karakter asli Presiden Jokowi. Jika soal prinsip tidak akan pernah mau kompromi. Presiden Jokowi tidak akan bergeming mundur sedikitpun meski dikepalanya ditodongkan senjata oleh Sekjen PBB atau PM Tony Abbot.
Demi kedaulatan rakyat Indonesia yang bermartabat, Presiden Jokowi siap melakukan apa saja. Bahkan jika taruhannya dunia mengutuknya.
Sumber:
Berikan Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.
Obrolan Ringan