Sudah Terlalu Lama Berharap, Meski Berat Kini Saatnya Kumelepasmu

Patah Hati
foto:wikepedia.org

Orang bilang cinta tak harus memiliki. Pernyataan itu memang klise tapi kadang kita tak bisa menghindari kenyataan kalau tak semua perasaan bisa berbalas.

Tadinya Aku sudah yakin cintaku akan berbalas, sudah sepenuh hati aku percaya sama perasaanku bahwa kamu juga merasakan hal yang samadenganku. Namun, ternyata cintaku hanya bertepuk sebelah tangan, ah padahal sudah terlalu lama aku berharap dan ngarep sama kamu.

Rasa berharap itu memang kadang memberi secercah titik terang bahwa cepat atau lambat kisah cintaku akan berakhir bahagia. Aku mencoba untuk bersabar dan tetap tenang.

Berpikir positif, mungkin, kamu sedang menyiapkan hatimu ntuk menyambut hatiku. Aku mencoba menenangkan hatiku dengan menduga siapa tahu kamu sedang membenahi hatimu sebelum nanti benar-benar siap membalas perasaanku.

Sampai kemudian setelah waktu bergulir dan berlalu lama, malah ada kenyataan pahit yang harus Aku terima.

Meski berat, ini saatnya Aku harus merelakanmu. Sebelum hatiku makin hancur karena mengharapkan sesuatu yang kosong, ini saatnya Aku melepas perasaan dan cintaku kepadamu.

Menghadapi Kenyataan Akan Membuatku Lebih Mudah Move On

Sudah saatnya Aku kembali jadi diriku sendiri. Bebas melakukan hal-hal yang memang aku sukai. Tak lagi harus merasa malu-malu atau berusaha jaga image lagi di depanmu. Lega rasanya ketika aku sudah bisa menghentikan rasa harap-harap cemas yang aku rasakan?

Hatiku Sudah Terlalu Lelah dan Terluka

Sudah saatnya sekarang Aku berhenti. Banyak energi dan berbagai hal yang sudah aku korbankan untukmu. Sebelum makin terlambat dan membuatku makin tersiksa, kini saatnya untuk pelan-pelan merelakanmu pergi dari ruang hatiku, merelakanmu memilih cowok impianmu.

Kamu hanya mencoba bersikap baik. Perlakuanmu padaku pun sama dengan perlakuanmu pada cowok-cowok lain. Tak ada yang istimewa atau spesial. Sudah tak perlu lagi aku berharap.

Masih Banyak Warna Baru dalam Hidupku

Hidupku jauh lebih penting dibandingkan hanya mengurusi dirimu. Toh, kamu juga tak peduli.

Masih ada banyak warna baru dalam hidupku. Ada berbagai hal penting dan prioritas yang perlu aku tangani dalam hidupku. Kalau kamu sekarang tak membalas cintaku, Saya percaya dan yakin, ada seseorang yang lebih baik untukku dan Alhamdulilah dia sekarang menerimaku dan siap mendampingi hdupku.