Tak hanya game di console, nostalgia seputar game klasik pun berlaku juga di platform arcade atau yang dulu biasa kita kenal dengan sebutan mesin dingdong.
Game yang sukses menyedot banyak uang jajan anak sekolah ini boleh jadi merupakan platform bermain game yang begitu efektif berkat dukungan grafis yang lebih oke serta tingkat kesulitan bermain yang sangat tinggi.
Tak heran jika siapa pun tergoda untuk kembali memasukkan koin mereka lagi sesaat setelah slogan “please insert coin” berbunyi.
1. Street Fighter 2
Tanpa kehadiran Street Fighter 2 mungkin genre game fighting tidak akan sebesar seperti yang kamu lihat sekarang ini. Sebagai game arcade yang begitu populer di masanya, Street Fighter 2 bisa dibilang merupakan pelopor yang menginspirasi kelahiran bermacam judul game tarung modern, di mana para pemain disuguhi variasi karakter petarung, kedalaman taktik bermain, dan bonus stage yang menantang.
Iterasi kedua dari Street Fighter ini sukses mengorbitkan sosok Ryu yang begitu populer berkat ciri khas kostum karate putih (dan pengikat kepala) yang ia kenakan. Tak sedikit pula teman sepermainan saya yang meniru penampilan Ryu dengan mengikatkan kain putih di kepala dan bergaya seolah-olah melepaskan jurus Hadoken dari tangan mereka.
2. Raiden
Sama seperti Street Fighter 2 yang memiliki peran penting di genre game fighting, game shoot’em up buatan Seibu Kaihatsu ini bisa dibilang sukses memopulerkan game vertical scrolling shooter yang sebelumnya telah dikenalkan Namco (sebelum dikenal Bandai Namco) lewat Xevious.
3. Final Fight
Guy, Cody, dan Haggar, tiga nama jagoan ini pastinya familier di telingamu jika pernah bermain game scrolling beat-’em up berjudul Final Fight. Game buatan Capcom ini awalnya dikerjakan sebagai sekuel Street Fighter sebelum akhirnya dirombak menjadi kandidat game action yang berhasil menyingkirkan Double Dragon dari persaingan arcade.
Kesuksesan Final Fight sendiri tak lepas dari inovasi permainan beat-’em up yang belum pernah ditemukan di game sejenis pada masanya. Beberapa inovasi seperti serangan spesial yang akan mengurangi sedikit porsi nyawamu, power-up senjata , dan health item merupakan sekian inovasi penting yang menjadikan game ini begitu menarik dibandingkan Double Dragon.
4. Cadillacs and Dinosaurs
Selain dikenal lewat Street Fighter 2, Capcom dulunya juga dikenal getol merilis berbagai judul game action scrolling beat-’em up seperti Captain Commando, Alien vs. Predator, Dungeons & Dragons: Shadow over Mystara, dan banyak lagi lainnya. Namun dari sekian judul game telah saya sebutkan tadi, tidak ada yang bisa mengalahkan keunikan tema Cadillacs and Dinosaurs.
Selain beberapa kelebihan tadi, keberadaan dinosaurus dalam game ini juga menjadi salah satu keunikan tersendiri yang membuat Cadillacs and Dinosaurs begitu spesial di mata para pemainnya. Tak sekadar jadi hiasan sebuah level, keberadaan makhluk prasejarah ini juga menjadi “jebakan” ampuh untuk melukai siapa pun yang berani menganggu mereka, termasuk para pemain.
5. Mortal Kombat
ahun 1992 menandai kemunculan salah satu serial game fighting paling kontroversial yang pernah ada dalam sejarah industri video game yaitu Mortal Kombat.
Di masa kejayaan Mortal Kombat dulu, menyaksikan sebuah adegan fatality adalah sebuah penampilan spesial yang begitu istimewa di setiap pertarungan. Bahkan saking karena istimewanya.
6. The King of Fighters
Jika sudah membicarakan platform arcade, saya pikir tidaklah lengkap rasanya jika kita belum menyertakan game buatan SNK seperti The Art of Fighting, Fatal Fury, Savage Reign, dan Samurai Shodown. Beberapa di antara sekian game tadi bisa dibilang merupakan ujung tombak SNK untuk menggeser popularitas Street Fighter 2 yang dulu begitu mengharumkan nama Capcom. Dan untuk daftar terbaik ini saya pikir The King of Fighters merupakan wakil yang paling tepat untuk mewakili deretan game fighting SNK yang jumlahnya tidak sedikit.
Keberadaan karakter petarung yang jumlahnya sangat banyak merupakan salah satu nilai lebih yang membuat serial The King of Fighters begitu digandrungi banyak orang di zamannya. Selain itu, SNK juga menerapkan sistem tag team yang membuat pertarungan The King of Fighters begitu berbeda dibandingkan game sejenisnya.
7. Rampage: World Tour
Game “Godzilla“, begitulah julukan yang saya berikan kepada game ini ketika pertama kali menjumpai Rampage: World Tour di tahun 1997 silam. Julukan yang saya berikan tadi tidaklah sepenuhnya salah memang, karena di sini tujuanmu adalah menghancurkan seluruh isi kota bak monster kaiju seperti King-Kong, Godzilla, dan lainnya.
Rampage sendiri merupakan sebuah game action yang unik karena tidak ada game lain yang hingga saat ini mengikuti formula permainan yang sama (War of the Monster tidak dihitung kawan, karena itu game yang berbeda). Dengan pilihan tiga karakter seperti George, Ralph, dan Lizzie yang menjadi ciri khas serial game ini, Rampage kemudian berkembang menjadi serial game klasik yang dimeriahkan berbagai jenis monster baru, plus mini game aneh lewat iterasi ketiganya, Rampage Through Time.
7. Time Crisis
Pada zaman kejayaan mesin arcade dulu, saya akui ada banyak sekali judul game on-rail shooter keren yang sebetulnya juga layak berada dalam daftar ini. Mulai dari Lethal Enforcers, Area 51, House of the Dead, hingga Virtua Cop dari Sega. Namun bila saya disuruh memilih mana yang paling terbaik, sudah jelas Time Crisis akan menjadi jawaban paling absolut karena game inilah yang paling seru dari segi gameplay.
+ Komentar + 3 Komentar
ayam bangkok aduan Live terbesar di indonesia hanya di AGEN BOLAVITA
Rayakan Natal dan Tahun Baru kamu bersama Agen B o l a v i t a !
Bonus deposit s/d 1Juta rupiah ... Berlaku Untuk semua jenis Games yang ada (kecuali Togel) !
Daftar sekarang juga & hubungi CS kami di bawah sini :
WA : +62 8 1 2-2 2 2 2 -9 9 5
BBM : B O L A V I T A
Info lengkap tentang judi live dingdong https://livedingdong4d.blogspot.com/
Untuk kalian yang suka menonton film, coba nih kalian baca Film horror Jepang Terbaik
Berikan Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang-buang waktu untuk melakukan spam. Terimakasih.
Obrolan Ringan
Tweets by @komunitasgamer